SURABAYA - Berkat sebuah artikel di blog pribadi, Andre Parvian Aristio menyabet juara pertama Acer Intel E-learning Competition 2008 kategori mahasiswa perorangan.
Artikel bertajuk Penerapan E-learning di Indonesia : Virtual Class di Fakultas Teknologi Informasi - Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya ini menyisihkan sekitar 290 mahasiswa lainnya.
Mahasiswa Sistem Informasi angkatan 2005 ini mengaku membuat blog tersebut bukan untuk keperluan lomba semata. "Blog ini sebenarnya adalah track record saya selama kuliah dari semester awal sampai semester akhir nanti,"ujarnya.
Blog yang belum berumur satu tahun ini dibuatnya sebagai sarana untuk mempermudah tugasnya sebagai asisten dosen di jurusannya. Pria kelahiran Surabaya, 27 Maret 1985 ini adalah asisten dosen mata kuliah Algoritma Pemrograman dan Statistika. "Jadwal asistensi, tugas kuliah, saya taruh di blog untuk memudahkan mahasiswa. Mereka tinggal download dari blog saya,"lanjutnya.
Selain digunakan untuk asistensi dengan mahasiswa, blog ini juga diisi dengan tugas kuliah, Andre pun sadar dan rela tugas-tugas kuliahnya yang diupload di blognya diunduh oleh teman-teman lainnya. "Biasanya memang buat referensi teman-teman,"tambahnya.
Saat mengupload salah satu artikel di blognya ini, Andre melihat temannya membaca website lomba Acer Intel E-Learning Competition� tersebut. "Saya jadi tertarik untuk ikut lomba yang diadakan Acer tersebut," lanjutnya.
Rentang waktu pengumpulan karya lomba yang cukup panjang sangat menguntungkannya. Sulung dari tiga bersaudara ini dapat terus memperbaiki artikel dengan bertanya kepada beberapa dosen. "Selain itu, saran yang diberikan dari pembaca blog hingga jadilah artikel tentang e-learning itu," tambah Andre.
Dalam artikel tersebut, Andre tak hanya mengulas tentang virtual class yang telah diterapkan di fakultasnya akan tetapi juga mengkritisi plus minus virtual class yang telah diterapkan di fakultasnya. "Sebenarnya penerapan e-learning di dalam perkulahan punya sisi positif dan negatifnya. Tetapi sebenarnya menurut saya e-learning perlu diterapkan di kampus hingga nantinya mahasiswa dapat lebih aktif lagi dalam perkuliahannya," ujar Andre.
Meski begitu, Andre menilai budaya mahasiswa belum siap menerima virtual class. Menurutnya, dengan adanya virtual class interaksi dosend engan mahasiswa bisa dibilang hampir tidak ada. Namun, saat ini masih banyak mahasiswa yang justru memanfaatkan kesempatan ini untuk tidak kuliah. "Saya pernah ikut virtual kelas satu semester, banyak mahasiswa yang cuma absen lalu pulang. Padahal sebenarnya kalau budaya kita sudah siap, kita bisa kuliah dimana saja,"paparnya.
Blog pribadi Andre tidak hanya menuliskan satu artikel tentang e-learning, melainkan tiga. Dua lainnya mengkritisi tentang Indonesia Go Open Source(IGOS) dan buku sekolah elektronik gratis untuk siswa-siswi Indonesia. Tetapi dari ketiga artikelnya tersebut hanya satu artikel yang diikut sertakan dalam lomba.
"Saya rasa, dari ketiga artikel tersebut artikel tentang penerapan e-learning yang cocok dengan tema lomba selain telah banyak mengalami perbaikan tentunya. Akan tetapi saya juga menyantumkan nama blog saya, siapa tahu mereka juga tertarik dengan artikel yang lain," ujar pria kelahiran Surabaya ini.
Dan di ajang tersebut, Andre berhasil mengantongi nilai sebeasar 125.83 point hingga menobatkan dirinya menjadi juara pertama untuk kategori mahasiswa perorangan mengalahkan pesaing dari perguruan tinggi yang lain. Saat ini, Andre tengah menunggu undangan dari panita Acer Intel E Learning Competition untuk penyerahan hadiahnya. "Penyerahannya di Jakarta, kapannya saya masih menunggu kabar dari panitia. Kabarnya sekitar minggu depan,"pungkasnya.
(uky)
Artikel bertajuk Penerapan E-learning di Indonesia : Virtual Class di Fakultas Teknologi Informasi - Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya ini menyisihkan sekitar 290 mahasiswa lainnya.
Mahasiswa Sistem Informasi angkatan 2005 ini mengaku membuat blog tersebut bukan untuk keperluan lomba semata. "Blog ini sebenarnya adalah track record saya selama kuliah dari semester awal sampai semester akhir nanti,"ujarnya.
Blog yang belum berumur satu tahun ini dibuatnya sebagai sarana untuk mempermudah tugasnya sebagai asisten dosen di jurusannya. Pria kelahiran Surabaya, 27 Maret 1985 ini adalah asisten dosen mata kuliah Algoritma Pemrograman dan Statistika. "Jadwal asistensi, tugas kuliah, saya taruh di blog untuk memudahkan mahasiswa. Mereka tinggal download dari blog saya,"lanjutnya.
Selain digunakan untuk asistensi dengan mahasiswa, blog ini juga diisi dengan tugas kuliah, Andre pun sadar dan rela tugas-tugas kuliahnya yang diupload di blognya diunduh oleh teman-teman lainnya. "Biasanya memang buat referensi teman-teman,"tambahnya.
Saat mengupload salah satu artikel di blognya ini, Andre melihat temannya membaca website lomba Acer Intel E-Learning Competition� tersebut. "Saya jadi tertarik untuk ikut lomba yang diadakan Acer tersebut," lanjutnya.
Rentang waktu pengumpulan karya lomba yang cukup panjang sangat menguntungkannya. Sulung dari tiga bersaudara ini dapat terus memperbaiki artikel dengan bertanya kepada beberapa dosen. "Selain itu, saran yang diberikan dari pembaca blog hingga jadilah artikel tentang e-learning itu," tambah Andre.
Dalam artikel tersebut, Andre tak hanya mengulas tentang virtual class yang telah diterapkan di fakultasnya akan tetapi juga mengkritisi plus minus virtual class yang telah diterapkan di fakultasnya. "Sebenarnya penerapan e-learning di dalam perkulahan punya sisi positif dan negatifnya. Tetapi sebenarnya menurut saya e-learning perlu diterapkan di kampus hingga nantinya mahasiswa dapat lebih aktif lagi dalam perkuliahannya," ujar Andre.
Meski begitu, Andre menilai budaya mahasiswa belum siap menerima virtual class. Menurutnya, dengan adanya virtual class interaksi dosend engan mahasiswa bisa dibilang hampir tidak ada. Namun, saat ini masih banyak mahasiswa yang justru memanfaatkan kesempatan ini untuk tidak kuliah. "Saya pernah ikut virtual kelas satu semester, banyak mahasiswa yang cuma absen lalu pulang. Padahal sebenarnya kalau budaya kita sudah siap, kita bisa kuliah dimana saja,"paparnya.
Blog pribadi Andre tidak hanya menuliskan satu artikel tentang e-learning, melainkan tiga. Dua lainnya mengkritisi tentang Indonesia Go Open Source(IGOS) dan buku sekolah elektronik gratis untuk siswa-siswi Indonesia. Tetapi dari ketiga artikelnya tersebut hanya satu artikel yang diikut sertakan dalam lomba.
"Saya rasa, dari ketiga artikel tersebut artikel tentang penerapan e-learning yang cocok dengan tema lomba selain telah banyak mengalami perbaikan tentunya. Akan tetapi saya juga menyantumkan nama blog saya, siapa tahu mereka juga tertarik dengan artikel yang lain," ujar pria kelahiran Surabaya ini.
Dan di ajang tersebut, Andre berhasil mengantongi nilai sebeasar 125.83 point hingga menobatkan dirinya menjadi juara pertama untuk kategori mahasiswa perorangan mengalahkan pesaing dari perguruan tinggi yang lain. Saat ini, Andre tengah menunggu undangan dari panita Acer Intel E Learning Competition untuk penyerahan hadiahnya. "Penyerahannya di Jakarta, kapannya saya masih menunggu kabar dari panitia. Kabarnya sekitar minggu depan,"pungkasnya.
(uky)
0 comments:
Post a Comment